Selasa, 06 November 2012

Part II Benih Cinta Pertama di Yogyakarta


Nasi Goreng Malioboro 

Hari yang cerah di jalan kaliurang km 12  Aji mengendarai motor mio berwarna biru dengan mengenakan baju hem berwarna abu-abu dan celana jins kesukaannya yang berwarna hitam melaju ke kampus Universitas Negeri Yogyakata untuk menghadiri kegiatan pentas pemuda yang bertema sumpah pemuda. Aji degan gaya khas yang membuat seluruh temennya suka dengan pembawaan pribadi yang bernampilan formal. Sampai di Universitas Negeri Yogyakarta yang sudah di tunggu dengan seorang temannya yang berlatar belakang seorang aktifis kampus di Universitas Negeri Yogyakarta sebut aja Novan. Novan orangnya selalu tepat waktu dan mempunyai wawasan tentang pemuda dengan ruang lingkup luas. Aji dan Novan segera ke gedung pertemuan untuk menghadiri kegiatan pentas pemuda.
            Dari kejauhan Aji melihat sesosok wanita yang pernah Aji kenal dan sangat mengigatkan perasaan yang sempat Aji ukir di hati untuk seorang gadis tersebut. Gadis tersebut mengenakan jilbab berwarna coklat sama seperti kemaren Aji bertemu degan Nanda ketika menemani Enda di Jogjatronik.  Dengan kepercayaan Aji, Aji menghapiri gadis tersebut dengan pribadi yang cool.
Nanda ya…. “, ucap Aji dengan yakin bahwa itu Nanda dengan menunjuk  ke arah Nanda.
Iya bener kenapa?”, ujar Nanda dengan muka yang agak binggung dengan seorang yang ada di depannya.
masih inget sama Aji, Nanda..?”, ucap Aji dengan mengedipkan mata genit.
masih lah Aji, kamu ngapain disini?”, dengan nada yang datar dan lemparan senyum khas ke Aji.
aku kesini hadirin pentas pemuda di UNY, kamu sendiri ngapain disini”,  ucap Aji dengan helaan nafas pendek.
sama aku juga ikut lihat pentas pemuda”.
setelah kegiatan ini kemana?”, ucap Aji, dengan memandang sesaat ke arah Nanda.
ya mungkin pulang Ji, kan ngak ada lagi kegiatan habis ini”, ucap Nanda.
makan yuk Nda, habis kegiatan ini di tempat aku biasa makan. Mau ngak Nda?”,Ucap Aji dengan memperhatikan ke sekeliling tempat pertemuan.
boleh aja, Ji, tapi jangan malem-malem ya pulangnya, takut nanti kena marah sama ibu kos”, Nanda dengan sambil mengangukan kepalanya untuk menyakinkan Aji.
siip dah di jamin aman lah..”,Aji dengan menyodorkan jempol tangannya ke arah Nanda.


***

                Waktu berlalu begitu saja hingga tiba waktu Aji dan Nanda bersama untuk berdua. Aji dan Nanda bergegas pergi ke tempat biasa Aji makan di daerah Malioboro. Suasana malam di Malioboro  dengan spontan hangat menyambung dua pasangan yang sendan pendekatan dan berharap mimpi keduanya tercapai. Sampai di tempat mereka segera menghilangkan rasa penatnya ketika perjalan ke malioboro.
            Nanda mau pesen apa?”, ujar aji dengan tersnyum manis kepada Nanda.
            aku pesen… apa ya….”, ucap Nanda dengan nada yang manja ke Aji.
ada Nasi Goreng, Pecel Lele,Magelangan ada juga kok minumnya yang enak minum teh di tambah senyum manis ku yang mahal pasti jadi special deh”, Aji sambil ketawa lirih ke arah Nanda.
hemsstt Aji, aku pesen Nasi Goreng aja, Ji”, ucap Nanda dengan ketawa lirih dengan kebawa suasana Nanda menepuk pundak aji dengan pelan.
kamu suka nasi goreng juga, Nda?”,  ucap aji dengan nada yang kaget.
cius aji…”, Nanda dengan nada yang lebay.
me apa….”, jawab aja spontan
me oyeng uga oleh, udah-udah kok malah ginian sih”, Nanda dengan menyadarkan diri pribadi dan Aji sambil menghela nafas panjang.
ya udah Nda yuk pesen ama mas nya udah nunggu lama tu”, jawab Aji dengan nada datar
Mas seperti biasa ya mas, nasi goring dan es teh tapi sekarang dua mas”,ujar aji dengan mengerakkan alisnya keatas dan menoleh ke arah mas yang jualan nasi goreng.
ya den, di tunggu ya makanannya ntar dateng degan secepat cinta mu datang”, ucap masnya dengan sambil tersenyum memperhatikan Aji dan Nanda.
mas biasa aja….”, ucap Aji dan Nanda spontan  bersama menanggapi ucapan masnya.
eghhrrtt..”, expresi Nanda dengan muka yang dimanyunkan.
Nanda, kamu kalau manyun kayak gitu tambah cantik ya..”,ujar aji sembari menghibur Nanda dengan senyuman khas ke Nanda.
halah gombal kamu Ji..”.
“Beneran… coba kalau ditambah senyum”, Aji untuk menghibur Nanda dari kekesalannya sesaat.

            Setelah lama menunggu pesanan datang mengahapiri dengan aroma yang khas untuk menghilangkan rasa lapar dan menyatukan ranah pendapat bersama antara Nanda dan Aji. Suasana malam semaikin larut dan waktu telah menunjukan diri untuk jam delapan malam. Lalu lintas jalan malioboro mulai ramai dengan pengunjung dari luar kota dan warga setempat untuk menikmati malam dan menghilagkan penat di rumah. Aji dan Nanda mulai menikmati makanan yang udah mereka pesan sebelumnya. Aji seketika berhenti makan untuk memperhatikan wajah Nanda dengan pandagan jauh kedepan menerawang awan yang berkabut sesaat di langit-langit Jogjakarta.
            Nanda…!!!”, ucap Aji dengan menatap wajah Nanda dengan tatapan yang tidak biasa.
iya kenapa..”, Nanda dengan terdiam seketika di larut malam yang hening di keramaian jalan malioboro.
bentar…, ada…”, Aji sepontan memegang pipi Nanda, untuk membersihkan sisa makanan yang ada di pipi Nanda degan usapan yang penuh perasaan ke Nanda.
makasih ya ji”,ucap Nanda dengan menatap Aji dengan penuh arti.
Nanda……, aku boleh minta no handphone mu”, Aji dengan nada yang datar dan melanjutkan menikmati makanan kesuakaannya Nasi goring.
Boleh ji, mana handphone mu?”,jawab Nanda.

***

            Aji dan Nanda segera menyusuri jalanan kota di Jogjakarta dengan mio berwarna biru untuk segera pulang karna malam ini sudah larut malam untuk seorang gadis keluar malam. Tepat pukul Sembilan Nanda sampai di kostan. Nanda kost sama dengan Rita seorang teman Aji dari SMK Lampung.
            mampir dulu Ji”, ucap Nanda dengan nada yang datar.
ngak usah Nda, aku langsung pulang aja takut kemaleman”, jawab aji dengan menghela nafas pendek.
ya udah lw gitu ji, hati-hati aja di jalan dan terima kasih ya buat malem ini”, ucap Nanda degan menatap wajah Aji.
sama-sama Nda, saya yang seharusnya terima kasih ma kamu udah mau nemenin malem ini. Ya udah Nda aku tak pulang dulu ya takut kemaleman”, jawab aji dengan nada yang datar dan sembari menutup kaca helem perhalan. Perlahan meninggalkan Nanda untuk pulang.
iya hati-hati ya”, jawab Nanda dengan memperhatikan Aji lama kelamaan hilang ditelan jalan gang yang hening di daerah kota Jogjakarta.
           
           
            Aji dengan perasaan bahagia malam ini bisa bertemu kembali dengan Nanda yang sudah mengukir perasaan yang dalam di hati Aji yang merindukan seorang gadis di sampingnya. Jalanan kota terlewati begitu saja sama dengan perasaan Aji yang dulu kesal karna tidak memperoleh no handphone pertama bertemu di jogjatronik. “Malam yang special buat hari ini bisa bertemu dengan Nanda yang akan membuat hari-hari ku nanti bersemangat karena mendapat suntikan semangat special dari seseorang yang ku kagumi walau hanya kali pertama bertemu di suatu tempat” ucap hati Aji yang terbawa suasana jalan perdesaan di kota Jogjakarta.

Sebuah coretan tinta pena damai dari seorang Muhammad Furqoni
To be Continue

2 komentar: