Minggu, 06 Januari 2013

Sepeda Tua Veteran


SEPEDA TUA VETERAN

            Kokokan ayam mengwali kegiatan di pagi hari. Sepeda tua mulai berjalan menyusuri jalan menuju pasar prambanan. Sepanjang perjalanan mata tak berhenti untuk bersyukur kepada sang Ilahi karna ciptaan yang begitu indah. Surto seorang pahlawan pejuang kemerdekaan di tahun 1979 mengayuh sepeda tuanya dengan semangat merdeka ketika berada di area pertempuran. Surto tinggal bersama dengan anaknya di sebuah desa Bangun Bumi.
           
            Suatu hari Lanut datang ke desa Bangun Harjo untuk tinggal bersama Mbah Surto. Sekaligus melanjutkan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi yang ada di Jogjakarta. Mbah Surto memiliki segudang cerita perjuangan masa lalu yang mungkin tidak pernah terlupkan. Malam menjelang, Mbah Surto mengajak Lanut untuk makan bersama.


gimana kuliahnya hari ini?” ucap Mbah surto.
Alhamdulilah baik Mbah, Lanut juga udah  dapet temen di kampus”, jawab Lanut melemparkan senyum manis.
Bagus le..”.
“mbah Lanut denger dari Ibuk, Mbah seorang pahlawan kemerdekaan ya.. gimana certiya mbah”, ucap Lanut dengan penasaran, memandang sebuah fhoto laki-laki muda  gagah degan seragam.
Ya bener. Dahulu simbah bergabung dalam sebuah pasukan yang secara tidak langsung di pimpin oleh bung karno, nama kelompoknya BARBRI (Barisan Berani Mati). Peluru berterbangan di atas kepala, banyak jiwa yang jatuh berkorban dan masih banyak juga jiwa-jiwa yang bersemangat mempertahankan negara Indonesia. Setelah keluar dari BARBRI mbah selalu pindah tugas dari Jakarta, Bandung, dan akhirnya Mbah minta agar netep tugas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampai di Yogyakarta simbah jadi Polisi biasa selama 4 Tahun. Setelah pensiun dari Polisi mbah kerja sebagai satpam di sebuah gudang beras. Ya. Di gudang beras. Dikenal sebagai satpam yang tegas. Ketika masuk gudang tidak boleh membawa tas. Kenapa. Karna jika bawa tas ketika keluar dari gudang tasnya berisi beras. La kalau begitu kan nanti saya yang kena marah si bos yo to le”. Ujar mbah Surto dengan penuh penghayatan.
wah panjang yo mbah, tapi Lanut rasa belum selesai ceritanya, ya udah mbah udah malem tidur aja dulu”. Ujar Lanut dengan wajah yang masih penasaran.

Mbah Lanut setiap Tahun sekali ada rapat tahunan seluruh pensiun veteran dan pembagian uang simpan pinjam. Ya dengan Sepeda Tua kesayangannya Mbah Surto berangkat ke pertemuan tiap tahun walaupun keadaannya tidak segagah muda yang dulu. Sehari-hari Mbah Surto selalu menjalani kehidupannya degan sepeda tua. Ya, dimana Mbah Surto Sepeda Tua menemani. Ketika mengambil uang pensiun setiap bulannya Mbah Surto pergi ke pos selalu di antar oleh Cucunya. Sebut aja Danil. Yang nemenin dan mengingatkan setiap bulannya untuk mengambil uang pensiun{}.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar